Menjelajahi Ketimpangan Gender dalam "An Inspector Calls" Melalui Kutipan-Kutipan yang Bermakna
J.B. Priestley's "An Inspector Calls" adalah drama yang tajam dan menggugah pikiran yang mengeksplorasi dosa-dosa masyarakat kelas atas Inggris di era Edwardian, dengan ketimpangan gender sebagai tema utama yang menonjol. Drama ini tidak hanya menunjukkan ketidaksetaraan gender yang tertanam dalam struktur masyarakat, tetapi juga mengungkap bagaimana sistem patriarki ini merugikan baik wanita maupun pria.
Berikut adalah beberapa kutipan dari "An Inspector Calls" yang memperlihatkan eksplorasi Priestley tentang ketidaksetaraan gender:
Peran Wanita dan Kebebasan Mereka
- "Girls of that class... they're not exactly... you know... what you'd call... " (Sheila)
Kutipan ini mencerminkan pandangan masyarakat yang menganggap wanita kelas bawah sebagai obyek seksual dan mudah dipengaruhi. Sheila sendiri, meskipun berasal dari kelas atas, merasakan batasan dan harapan yang diletakkan pada perempuan.
- "I think it's a great shame... that a girl should be treated like that. I think she should have been given a chance. She was a pretty girl, wasn't she?" (Sheila)
Meskipun merasa simpati pada Eva Smith, Sheila tetap terjebak dalam pemikiran patriarki. Dia menilai Eva berdasarkan penampilan fisiknya, tanpa mempertimbangkan hak dan kebebasan Eva sebagai manusia.
- "She had to go, Mr. Birling. If she'd stayed, it might have been all right. But we didn't know. We thought she might bring trouble, with her ideas... " (Gerald)
Gerald mengakui bahwa Eva dipecat karena pandangannya dianggap mengancam tatanan sosial. Kutipan ini menunjukkan bagaimana wanita yang tidak tunduk pada norma sosial dan berusaha untuk memperjuangkan hak mereka sering kali menghadapi perlawanan dan diskriminasi.
Kontrol dan Pernikahan:
- "Why - why, the girl had to have money. She couldn't have stayed in that sort of place. It's not as if she had any home or anyone to look after her. " (Mr. Birling)
Mr. Birling memperlihatkan pemikiran patriarki yang menuntut wanita untuk menikah dan bergantung pada pria untuk kebutuhan finansial mereka. Pandangan ini menunjukkan ketidakmampuan Mr. Birling untuk memahami keinginan dan aspirasi Eva sebagai seorang perempuan.
- "I'm glad it happened to me. It was a good lesson for me." (Sheila)
Sheila, meskipun merasa bersalah atas perannya dalam kematian Eva, masih menunjukkan pola pikir yang menerima kontrol dan pengawasan dalam pernikahan. Dia melihat pengalamannya sebagai "pelajaran" dan bukan sebagai konsekuensi dari ketidakadilan sistemik yang merugikan banyak perempuan.
Pengaruh dan Kekuatan
- "You're not the only one who can make things happen. You're a very important person, Mr. Birling, but you're not the only one... " (Inspector)
Kutipan ini menunjukkan bagaimana Inspector, sebagai representasi dari suara hati, menantang pandangan patriarki yang menempatkan pria sebagai pemimpin dan pengambil keputusan. Inspector menyadarkan bahwa semua individu memiliki kekuatan dan tanggung jawab untuk menciptakan perubahan.
- "You mustn't think you can bribe or bully me. I'm not a servant. I'm a young woman, and I've got a right to be treated with respect." (Sheila)
Sheila, melalui percakapan dengan Inspector, mulai mengembangkan kesadaran akan hak dan kebebasannya. Dia menentang sikap superior Mr. Birling dan menunjukkan bahwa dia layak mendapatkan rasa hormat dan perlakuan yang setara.
Kutipan-Kutipan Ini Menginspirasi Refleksi
Kutipan-kutipan ini menunjukkan bahwa "An Inspector Calls" bukan hanya tentang eksplorasi dosa sosial, tetapi juga merupakan cerminan dari tatanan sosial yang merugikan perempuan. Drama ini mendorong kita untuk merenungkan bagaimana norma-norma gender yang ada dapat diubah untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil dan setara bagi semua.
